Cerita Alumni

Belajar Product Management di Usia 40 Tahun: Cerita Student BINAR, Abdul Basit

Binar Academy
Belajar Product Management di Usia 40 Tahun: Cerita Student BINAR, Abdul Basit
Isi Halaman :

Belajar skill digital di usia 40 tahun, ternyata merupakan hal yang sangat mungkin bagi Abdul Basit. Beliau merupakan seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) Staf Dinas Perindustrian yang tengah berkuliah di Universitas Terbuka. 

Kesibukannya di kantor dan kuliah, tidak menghalangi Abdul Basit untuk mengikuti Kampus Merdeka yang mengantarkannya ke BINAR Bootcamp. Awalnya ia memilih Bootcamp Product Management dengan asumsi akan belajar mengenai manajemen ekonomi, ternyata ia masuk ke bidang yang sangat berbeda dari dugaannya.

Simak cerita bagaimana Abdul Basit mengikuti pembelajaran di kelas Product Management BINAR.

Tertarik Belajar di BINAR karena Kapasitas Kelas Maksimum 25 Orang

“Aku tertarik masuk di BINAR karena satu kelas cuman 25 orang,” Cerita Abdul pada tim BINAR ketika ditanya mengapa tertarik memilih BINAR.

Bagi Abdul, kelas intensif yang berkapasitas kurang dari 25 orang bisa membantunya untuk lebih fokus dan percaya diri ketika ingin bertanya. Hal ini merupakan keunggulan BINAR Bootcamp yang disebut Small Size Classroom.

Sistem kelas Small Size Classroom juga membantu Abdul untuk bisa memahami narasi yang panjang dan mempertahankan fokus. Hal ini membantu fasilitator (pengajar) lebih memperhatikan level pemahaman setiap student dengan detail.

Fasilitator BINAR yang Pengertian Dalam Mengajar dan Teman Sekelas yang Suportif

Selain dari kapasitas kelas yang intens, Abdul juga terkesan dengan bagaimana fasil BINAR mendampingi dan mentransfer ilmu dengan sabar dan pengertian.

“Di kelas tuh Kak Resty selalu bilang, ‘gapapa pak kita sama-sama belajar’ aku ga pernah dibeda-bedain karena tua sendiri” Kenang Abdul tentang kesannya pada fasilitator BINAR di kelasnya.

Menurut Abdul, fasil BINAR banyak memberi masukkan dan bantuan di setiap chapter belajar, khususnya dari chapter 1-7. Setelah melalui chapter 7 akan ada tugas akhir dan challenge, Fasil akan lebih banyak memantau dan mengarahkan dari hasil belajar sebelumnya. 

Metode belajar mengajar ini membuat Abdul bisa mengasah secara langsung skill management dan kolaborasi antar tim, khususnya dengan tim UI/UX Designer & Researcher.

Tidak hanya fasilitator, teman-teman sekelas Abdul yang mayoritas lebih muda juga suportif dengan proses belajarnya, “Aku juga senengnya tuh lingkungan belajar di BINAR terutama temen-temen sekelasnya sangat suportif, ga dianggap mengganggu juga sama mereka ketika aku banyak tanya.”

Soft Skill dan Hard Skill yang Meningkat Setelah Belajar di BINAR

Hal yang paling berubah dan paling menyenangkan bagi Abdul adalah proses dari tidak tahu menjadi tahu. Ia bercerita tentang beberapa hard skill yang didapatkan selama proses belajar dengan sangat bersemangat.

“Tiap kali ngisi log book, aku seneng banget karena tiap hari selalu dapat ilmu baru, dari yang awalnya aku kira product management itu manajemen di ekonomi, sampai akhirnya aku jadi tau banyak istilah dan tools macam CJM, user persona, empathy map, trello, miro, dan lain-lainnya yang bisa aku pakai di pekerjaanku juga.”

Abdul juga bercerita ada banyak softskill yang berkembang selama belajar di BINAR seperti public speaking yang lebih terstruktur, kepercayaan diri ketika berbicara di depan banyak orang, kemampuan untuk memimpin tim, lebih fokus ketika mengerjakan task, dan masih banyak lainnya.

Membuat Trello Manual untuk Pekerjaannya di Kedinasan

Ada banyak soft skill dan hard skill yang didapat Abdul selama proses pembelajarannya di BINAR Bootcamp. Salah satunya adalah pengenalan tools project management seperti Trello, Miro, dan lain sebagainya.

Abdul melihat bahwa Trello adalah tools yang bisa membantu di pekerjaannya sehari-hari di kedinasan. Namun karena tidak semua rekan kerjanya paham akan tools digital, Abdul menerapkan sistem yang ada di Trello ke whiteboard yang digunakan untuk melacak status pekerjaannya.

“Ini insight yang berguna banget dan langsung aku aplikasikan saking membantunya, jadi sekarang tiap kali aku ada project pasti aku bikinin tabel progress nya seperti di Trello”

Ketika mendapat project di pekerjaan, Abdul juga menerapkan proses analisa dan riset yang diajarkan di Product Management. Setiap mengajukan data ke atasannya, Abdul memakai proses validasi dan mengukur progress pekerjaannya dengan trello manual yang ia buat. 

Umur 40 Tahun Bukan Menjadi Batasan untuk Belajar di BINAR

Abdul Basit membuktikan bahwa umur bukan menjadi halangan untuk kesempatan belajar di BINAR. 

Nyatanya pendampingan oleh fasilitator BINAR, kurikulum yang dirancang BINAR, dan ilmu-ilmu yang didapatkan dari bootcamp, dapat diserap dengan baik bahkan bisa diimplementasikan dalam pekerjaan Abdul meskipun jauh dari background yang linier.

Apakah kamu ingin meneruskan semangat Pak Abdul Basit untuk menjadi continuous learner?

Coba gratis materi-materi bootcamp di aplikasi BINAR, download aplikasi BINAR sekarang!

Pilih bootcamp sesuai dengan minatmu untuk bantu terus berkembang dengan skill digital!

Kamu Punya Potensi Tersembunyi!

Temukan potensi dan rekomendasi bootcamp untuk kariermu dalam 3 menit
Coba Potensi Quiz

Bingung Mau Pilih Bootcamp yang Cocok Untukmu?

Potensi Quiz akan kasih rekomendasi bootcamp sesuai kepribadianmu dalam 3 menit
Coba Potensi Quiz
Thank you! Your submission has been received!
Oops! Something went wrong while submitting the form.
Daftar Isi
Hi! 👋🏼  
Kamu bisa konsultasi kebutuhanmu di BINAR via WhatsApp ya