Quality Assurance

Perbedaan QA Manual Testing dan QA Automation Testing

Binar Academy
Perbedaan QA Manual Testing dan QA Automation Testing
Isi Halaman :

Terdapat 2 metode pengujian produk / software dalam cycle Quality Assurance. Untuk BINARian yang baru ingin mempelajari tentang Quality Assurance, kamu wajib mengetahui perbedaan QA Manual Testing dan QA Automation Testing. Simak penjelasannya di bawah ini!


Pengertian QA Manual Testing dan QA Automation Testing

QA Manual Testing adalah metode pengujian software di mana seorang penguji melakukan pengujian secara manual tanpa bantuan alat atau skrip otomatis. Dalam QA Manual Testing, penguji secara langsung menguji aplikasi, mengidentifikasi bug, dan memverifikasi apakah aplikasi berfungsi sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan. Pengujian ini memerlukan interaksi manusia yang aktif dalam menguji semua fitur dan fungsionalitas aplikasi dengan cermat. QA Manual Testing cocok untuk pengujian kasus uji yang kompleks, interaksi manusia yang intensif, dan ketelitian yang tinggi.

Di sisi lain, QA Automation Testing adalah metode pengujian perangkat lunak di mana penguji menggunakan alat dan skrip otomatis untuk mengotomatisasi proses pengujian. Penguji mengembangkan skrip yang dapat mengeksekusi tugas pengujian secara otomatis, mengidentifikasi bug, dan memverifikasi fungsionalitas aplikasi. QA Automation Testing memanfaatkan alat-alat seperti Selenium, Appium, atau alat lainnya untuk mengotomatisasi uji coba, menghemat waktu dan usaha penguji. Metode ini cocok untuk pengujian yang berulang dan terstruktur, serta kasus uji yang memerlukan pemrosesan data besar dalam waktu singkat.

Metode Kerja dalam QA Manual Testing dan QA Automation Testing

Dalam QA Manual Testing, penguji harus secara manual menguji semua fitur dan fungsionalitas aplikasi dengan melakukan interaksi manusia. Penguji mengikuti skenario pengujian yang telah ditentukan dan mencatat hasil pengujian dengan tangan. Pengujian dilakukan secara bertahap, dan prosesnya bisa memakan waktu lebih lama karena semua langkah pengujian harus dilakukan secara manual. Meskipun demikian, pendekatan manual ini memungkinkan penguji untuk lebih fleksibel dan dapat menangani situasi pengujian yang kompleks.

Sementara itu, dalam QA Automation Testing, penguji menggunakan alat otomatis untuk mengotomatisasi skenario pengujian. Penguji membuat skrip yang dapat menjalankan tugas pengujian secara otomatis, termasuk memverifikasi hasilnya. Prosesnya lebih cepat dan efisien karena tidak memerlukan interaksi manusia secara langsung. Namun, pengujian otomatis memiliki batasan dalam menangani situasi yang tidak terstruktur dan kompleks yang memerlukan pemahaman manusia.

Kelebihan dan Kekurangan QA Manual Testing

Kelebihan dari QA Manual Testing adalah fleksibilitas dan adaptabilitasnya. Penguji dapat dengan mudah menyesuaikan skenario pengujian jika ada perubahan dalam persyaratan atau fungsionalitas aplikasi. Selain itu, pengujian manual memungkinkan penguji untuk mengidentifikasi aspek penggunaan dan antarmuka yang sensitif terhadap interaksi manusia. Namun, kelemahan utamanya adalah waktu dan usaha yang dibutuhkan. QA Manual Testing memakan waktu lebih lama dan biaya yang lebih tinggi, terutama untuk aplikasi yang kompleks dan memerlukan banyak skenario pengujian.

Kelebihan dan Kekurangan QA Automation Testing

Kelebihan utama dari QA Automation Testing adalah efisiensinya dalam mengotomatisasi tugas pengujian yang berulang. Prosesnya lebih cepat, konsisten, dan akurat dibandingkan dengan pengujian manual. Selain itu, QA Automation Testing dapat dijalankan dalam waktu semalam atau bahkan lebih cepat, menghemat waktu dan biaya. Namun, kelemahannya adalah ketidakmampuan dalam menangani situasi yang tidak terstruktur dan kompleks. Pengujian otomatis tidak dapat sepenuhnya menggantikan pemahaman dan kepekaan manusia terhadap pengalaman pengguna.

Kapan Harus Menggunakan QA Manual Testing atau QA Automation Testing

Pilihan antara QA Manual Testing dan QA Automation Testing tergantung pada proyek dan tujuan pengujian. QA Manual Testing lebih sesuai untuk pengujian aplikasi yang kompleks, yang memerlukan interaksi manusia yang intensif dan pemahaman mendalam tentang pengalaman pengguna. Pengujian manual juga berguna untuk aplikasi yang belum stabil atau fitur yang sering berubah.

Di sisi lain, QA Automation Testing lebih efisien untuk pengujian yang berulang dan terstruktur. Jika aplikasi memiliki skenario pengujian yang tetap dan berulang, maka otomatisasi dapat menghemat banyak waktu dan usaha. Penting untuk diingat bahwa pengujian otomatis tidak dapat sepenuhnya menggantikan pengujian manual. Kombinasi dari kedua metode dapat memberikan hasil yang optimal dan membantu memastikan kualitas perangkat lunak yang baik.

Tertarik Belajar QA Manual Testing dan QA Automation Testing?

Gaperlu bingung mau mulai belajar darimana, karena di Bootcamp Quality Assurance di Binar Academy kamu akan belajar kedua metode testing ini secara runtut dan aplikatif!

Merasa awam dan asing dengan bidang ini karena baru lulus atau mencoba career shifting? Tenang! Bootcamp ini sangat ramah untuk awam, kamu akan belajar dengan nyaman dan bahkan menyenangkan seputar Java, Python, Gitlab dan masih banyak lagi!

Masih ragu dan ingin cari informasi lebih lanjut? Klik info lebih lanjut untuk tanya-tanya sepuasnya sampai kamu yakin!

Kamu Punya Potensi Tersembunyi!

Temukan potensi dan rekomendasi bootcamp untuk kariermu dalam 3 menit
Coba Potensi Quiz

Bingung Mau Pilih Bootcamp yang Cocok Untukmu?

Potensi Quiz akan kasih rekomendasi bootcamp sesuai kepribadianmu dalam 3 menit
Coba Potensi Quiz
Thank you! Your submission has been received!
Oops! Something went wrong while submitting the form.
Daftar Isi
Hi! 👋🏼  
Kamu bisa konsultasi kebutuhanmu di BINAR via WhatsApp ya